Usai
penutupan pekan bahasa dan sastra Indonesia 2014 yang berlangsung di Aula
gedung B kampus PGRI Jombang, Sabtu malam, M Wahidatul Mashuri memberikan
penghargaan terhadap ketua HMJ BAHTERA UMM Muhammad Rifaie. Pada malam
penutupan pekan bahasa tersebut HMJ BAHTERA menampilkan monolog karya Putu
Wijaya yang berjudul kemerdekaan.
Monolog
yang langsung disutradarai Muhammad Rifa’ie itu menuai sukses, penonton tak
henti-hentinya berdecak kagum menyaksikan M Syahrir Mustafa sebagai lakon kakek
tampil dengan sempurna di atas panggung.
Adakala
penonton dibuat tertawa dengan improvisasi aktor sosok kakek yang terjatuh
berkali-kali dari kursi karena tak sanggup meraih sangkar burung , namun
terkadang aktor pun membawa penonton dalam suasana haru dan menyedihkan, yaitu
ketika sang kakek menyesal karena telah membunuh burung perkututnya yang setia.
Dan sejenak penontot dibawa dalam suasana mencekam ketika burung perkutut
terjepit ketakutan di balik siluet.
"Saya
sudah beberapa kali menonton monolog kemerdekaan karya Putu Wijaya, namun baru
malam ini saya lihat pertujukan naskahnya yang bagus ," kata Adi Pratama selaku
penonton malam parade monolog.
Di
balik kesuksesan pementasan, ternyata persiapan pementasan tidak dilakukan
sangat matang ucap Syahrir Mustafa karena terkendala di bagian aktor, aktor
yang terpilih sebelumnya adalah Rudy Hartono, namun karena Saudara Rudy sedang
ada kendala, maka sutradara menunjuk Syahrir sebagai pemeran kakek.
Selain
masalah aktor, juga mendapat kendala kekurangan personel, untuk mengisi
ilustrasi dan musik. Sehingga musik dan ilustrasi hanya menggunakan sruling,
gitar, dan gendang ucap Fuad Hamdani selaku koordinator bagian ilustarsi pada
pementasan malam itu.
Pementasan
di luar kampus ini adalah pengalaman perdana bagi HMJ BAHTERA UMM, diharapkan
periode selanjutnya HMJ BAHTERA lebih meningkatkan kerjasama bilateral dengan
institusi-istitusi ekstra kampus yang fungsinya memperbanyak hubungan kerjasama
dalam hal apa pun, khususnya kerjasama dalam hal program kerja.
Selain
berfungsi menambah wawasan itu pun akan berdampak positif bagi HMJ
masing-masing, karena dengan begitu masing-masing HMJ bisa dapat mengambil
suatu pelajaran terkait kultur masing-masing HMJ, maupun informasi terkait isu-isu
kebahasaan dan kesusastraan regional maupun Nasional.
M
Wahidul Mashuri mengatakan kerjasama lintas HMJ selayaknya terus berlangsung
dan dijaga dengan harmonis, agar ikatan persaudaraan semakin erat dalam
mengemban amanah sebagai HMJ yang sama-sama memiliki latar belakang Bahasa dan
Sastra Indonesia.
Harapannya
Himpunan Mahasaiswa Jurusan tidak selalu berdiam diri dalam kampus
masing-masing, alangkah lebih baiknya jika tiap-tiap HMJ selalu aktif melakukan
aliansi dengan HMJ yang lain, karena semakin besar pergerakan maka akan
menghasilkan tujuan besar pula dalam hal pergerakan bahasa dan sastra Indonesia
dalam wilayah kesatuan Republik Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar