Kunjungan
studi ke Bandung dan Djogjakarta yang
diadakan oleh HMJ Bahtera (Prodi Pendidikan Bahasa, sastra Indonesia dan
Daerah) UMM pada liburan semester ganjil lalu (27-30/01/14) berjalan lancar.
Libur bukan berarti tidak belajar, HMJ Bahtera mengunjungi KAA (Konferensi Asia
Afrika) Bandung untuk belajar mengenai
sejarah konferensi terjadinya perang senjata nuklir, dan banyak hal lain
mengenai perjuangan bangsa Indonesia. Mengunjungi KAA membuka wawasan luas mengenai
tokoh kemerdekaan di Asia-Afrika, karena KAA merupakan gedung yang digunakan
rapat besar oleh tokoh politik Asia-Afrika. Selain foto para tokoh politik Asia-Afrika,
gedung KAA juga menyimpan alat kuno yang digunakan oleh menteri negara
Indonesia pada masa silam, di antaranya mesin ketik dan kamera.Untuk menambah wawasan
tentang jurnalistik, peserta studi komparatif ini mengunjungi sebuah kantor
pers, yakni Radar Bandung, di sana mahasiswa dapat belajar tentang peliputan
berita, fotografer, dan percetakan. Sayangnya, kami tidak dapat melihat proses
percetakannya, dikarenakan proses percetakannya tidak dilakukan di kantor Radar
Bandung, melainkan di pusat percetakan (Radar Bogor), karena Radar Bandung
masih di bawah kepemimpinan Radar Bogor. Radar Bandung memiliki 62 karyawan, 6
redaktur, dan 14 reporter. Radar Bandung ini dipimpin oleh Bapak Syarifudin
sebagai pimpinan redaksi di Radar Bandung.
Selain
belajar, HMJ Bahtera juga mengajak rombongannya untuk belanja di Cihampelas
Wark dan berlibur di Tangkuban Perahu. Dengan demikian, setelah tanggal 28
Januari 2014 lalu belajar tentang sejarah dan jurnalistik, peserta studi
komparatif juga bisa memanjakan dirinya lewat alam yang sejuk dan dikelilingi
oleh pemandangan bukit serta kawah yang indah di taman wisata Tangkuban Perahu.
Setelah
studi ke Bandung, rombongan studi komparatif HMJ Bahtera melanjutkan
perjalanannya ke ISI (Institut Seni Indonesia) Djogjakarta. Dalam agenda
tersebut berbagi mengenai ilmu penyutradaraan, karena kami mengunjungi Jurusan
Teater, Fakultas Pertunjukan ISI Djogdjakarta. Kami banyak memperoleh ilmu dari
mahasiswa-mahasiswi Seni Teater ISI, dalam forumnya telah dijelaskan teori
mengenai pementasan dan penyutradaraan. Selain berbagi ilmu, ada agenda hiburan
tentang pertunjukan persembahan seni karya mahasiswa ISI Djogjakarta dan
Mahasiswa UMM. Dan acara yang terakhir, penyerahan cinderamata UMM kepada ISI
djogdjakarta sebagai kenang-kenangan.(bnga)